
Usai solat itu, mashaf ini diselak lagi. Bacaan pertama terhenti. Diteruskan ayat seterusnya. Mata tertancap lama, bacaan terhenti lagi. Memikirkan keadaan di sekililing kini, manusia sangat memerlukan mujahadatun nafs yang sangat tinggi.
Mana tidaknya, berjalan selangkah sahaja pasti akan menemui taghut dalam bentuknya yang tersendiri. Menongkah lagi selangkah, pasti akan bertemu dengan taghut yang berlainan. Tidak gusarkah kalian? Allahuakbar....
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan- Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. “ (QS. At Tahrim: 6 )
“Dan orang-orang yang berkata : “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami dari isteri-isteri kami dan keturunan kami kesenangan hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan : 74 )
"Zaman kanak-kanak...kita merasa dengan kaki dan tangan. Sampai luka-luka bila tersadung dan jatuh. Kini sudah remaja, kita merasa dengan 'aqal dan hati pula. Sering 'luka-luka' juga andai tersungkur di dalam perjalanan dan perjuangan. Kelak andai dewasa bagaimana pula? "
Ya Allah, letakkanlah dunia hanya di tangan kami bukan di hati kami.....ameen
Aishah Humayra'.
Bumi Fana'.
Baity Jannaty.
2 comments:
sedihnyer!hurmmmm...
T__T
Daripada Sauban r.a katanya, Rasulullah SAW bersabda:
"Akan sampai satu ketika umat-umat mengelilingi kamu seperti anai-anai mengelilingi hidangannya." Lalu seorang sahabat bertanya: Adakah kami sedikit pada ketika itu? Jawab Baginda: "Bahkan kamu pada ketika itu ramai, tetapi kamu seperti buih di air banjir. Allah mencabut rasa hebat daripada kamu dan Dia mencampakkan 'al-wahn' kepada kamu". Sahabat lalu bertanya: Apa itu 'al-wahn' ya Rasulullah? Sabda Baginda: "Cintakan dunia dan bencikan kematian." (Riwayah Abu Daud)
Wallahu 'alam
Post a Comment